Selamat Hari Ibu :)




“Ibu besok  lusa mau operasi, ibu kena kanker rahim tapi masih ringan ” suara ibu terdengar dari jauh

“kamu doain ibu aja, biar ibu cepet sembuh, ibu nggk papa kok” ibu mencoba menenangkanku


Dengan mengucap doa untuk kesembuhan ibu kuakhiri perbincangan dengan ibu di telepon
Meskipun ibu mencoba untuk meyakinkanku supaya aku nggak kepikiran terus mengenai kondisinya. Tapi tetap saja, aku nggk bisa menerima kalimat “nggak papa” dari perkataan ibu di telepon. Kejadiannya hari minggu pagi, tepat sebelum aku hendak berangkat jogging,,aku sempat ragu untuk pergi jogging atau tidak, tapi aku berpikir kalau aku hanya berdiam diri dikamar kost, aku hanya akan terus berpikir mengenai ibu. Setidaknya bertemu dengan kawan dan lari pagi bersama bisa sedikit mengalihkan pikiranku.

Dulu waktu aku masih SD, nenekku juga terkena kanker rahim, dan disebabkan oleh penyakit inilah beliau meninggal dunia. Sudah bertahun-tahun lalu memang kejadian itu terjadi, tapi aku masih mengingatnya, bagaimana nenekku mengeluhkan rasa sakitnya, betapa kondisinya begitu lemah, hingga akhirnya beliau dilarikan ke rumah sakit di jakarta sampai beliau menghembuskan nafas terakhirnya disana. Semakin hari memang aku melihat wajah ibuku semakin menua, keriput di wajahnya semakin banyak, uban dirambutnya juga semakin banyak, dan semakin aku sadar jika ibu semakin mirip dengan nenek. Tapi aku tidak berfikir jika Ibu akan menyusul nenek dengan cara yang sama.

Dulu aku pernah berkata pada Ibu, kalau nanti aku lulus kuliah dan sudah mendapat pekerjaan, maka gaji pertamaku semuanya akan kuberikan kepada Ibu. Saat mendengar itu, ibu hanya tersenyum dan mengamini perkataanku. Aku menjadi ragu apakah nanti Ibu masih hidup saat aku sudah bekerja nanti, ya..aku begitu takut untuk kehilangan Ibu, meskipun selama ini bisa dibilang aku anak yang cukup bandel dan sering membantah jika dinasehati oleh Ibu. Aku menyesali semuanya, aku menyesali semua tindakanku.

Sebenernya ibu sudah mengetahui tentang penyakitnya dari beberapa bulan yang lalu. Tapi sengaja tidak memberitahukannya padaku, karena takut akan membuatku kepikiran dan membuat aku tidak fokus kuliah. Dan beliau baru mengatakan kondisinya satu hari menjelang beliau akan dioperasi. Duggaan Ibu memang benar, aku benar-benar memikirkan kondisi Ibu, aku sangat ingin pulang dan melihat bagaimana keadaan ibu sekarang. Setidaknya jika nanti ibu harus menghembuskan nafas terakhirnya aku berada disampingnya bahkan aku sudah bepikir sampai sejauh itu.

Hari saat ibu di operasi aku tidak bisa pulang, aku ada praktikum yang tidak bisa ditinggalkan. Aku berharap untuk bisa pulang, malah sampai aku berencana untuk mengganti praktikumku di hari lain supaya aku bisa pulang ke rumah. Mungkin aku bisa lolos dari praktikum, tapi aku nggak bisa lolos dari asistensi dan laporan praktikum yang harus dikerjakan sebelum praktikum dimulai. Tapi Allah punya kehendak lain, pada hari praktikum ternyata di laboratorium mati lampu, karena semua alat di laboratorium  beroperasi menggunakan listrik otomatis laboratorium tidak bisa dipakai, dan hari itu tidak jadi ada praktikum. Karena hari itu tidak ada praktikum, praktikum minggu depan hanyalah mengulang praktikum hari ini dan waktu seminggu sebelum praktikum tidak ada pengerjaan laporan ataupun asistensi. 

Aku langsung memesan tiket mobil  travel untuk besok , tujuanku bukan ke rumah, aku langsung turun ke rumah sakit, aku langsung menelepon Ibu, tapi suara yang menjawab di seberang sana adalah suara Bapak, karena kondisi Ibu disana masih lemah pasca operasi. Tengah malam keesokan harinnya aku sudah sampai di rumah sakit, aku dijemput Bapak di lobbi rumah sakit. Akhirnya aku bisa bertemu dengan Ibu, kondisi ibu sudah lebih baik, meski terlhat pucat dan lemas, Ibu tersenyum dan begitu senang melihat kedatanganku.

Kanker rahim yang diderita ibu tidaklah seperti yang diderita nenek dulu, kanker rahim ibu masih dlam stadium rendah, tapi kanker rahim ini ada kemungkinan bisa berubah menjadi ganas. Nanti hasil test untuk kanker rahim ibu akan keluar 2 bulan lagi, apakah kanker rahim itu kanker yang beresiko untuk berubah menjadi kanker ganas atau tidak. Aku masih belum bisa benar-benar lega. Yang paling penting sekarang adalah aku bisa berada disamping Ibu. 

Dua hari kemudian ibu sudah diperbolehkan untuk pulang. Aku juga ikut membereskan barang-barang bawaan Ibu untuk dibawa pulang dan kemudian besok aku akan berangkat ke Jogja. Sesampainya di rumah, aku akhirnya tersadar kalau rumah yang selama ini dipenuhi kisah keluarga kami. Tentang aku, Ibu, Bapak, Mba Yani...suatu saat kisah-kisah itu hanya akan menjadi kenangan, orang-orang yang aku sayangi ini tidak selamanya hidup di dunia suatu saat mereka juga akan meninggalkanku, aku tidak bisa menghalangi mereka untuk meninggalkanku, semuanya sudah ketetapan illahi, yang aku bisa lakukan sekarang adalah berbuat sebaik mungkin kepada mereka supaya tidak ada penyesalan saat mereka meninggalkanku. 

2 bulan kemudian hasil kenker Ibu keluar. Alhmamdulillah di hasil itu kankernya tidak beresiko untuk menjadi kanker ganas, dan Ibu dinyatakan sudah tidak mengidap kanker lagi. Mungkin ini menjadi semacam teguran untukku supaya belajar lebih giat lagi supaya bisa memenuhi janjiku kepada Ibu dan lebih sering pulang ke rumah untuk sekedar melihat kondisi Ibu.

                                            Fotoku dengan Ibu waktu lebaran kemaren
                                                     
“ Semoga suatu hari nanti saat aku sudah bekerja, aku masih bisa memeluk Ibu dan memberikan gaji pertamaku untuk ibu, gaji pertamaku nanti mungkin tidak ada bandingannya dengan sembilan bulan lamanya ibu mengandungku dan berapa tahun lamannya ibu merawatku, tapi ini adalah bukti sayangku untuk Ibu dan membuktikan bahwa ibu adalah orang pertama yang menjadi bahagia atas kesuksesanku kelak”
Amiiinn...
Selamat Hari Ibu :)

22 komentar
  1. selamat hari ibu, makasih uda ngingatin kalau hari ini hari ibu. wanita hebat yang merawat, menjaga dan melahirkan kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hari ibunya besok broo... aku sengaja postingnya kecepatan satu hari hehehe... iya selamat hari Ibu juga :D

      Hapus
  2. hahahah yo wes, nggak apa apa lah kalau keduluan bikin postingannya heheh

    BalasHapus
  3. Kata "Ibu gak kenapa2 kok" disertai senyum dari ibu buat gue gak pernah percaya bahwa dia benar2 tidak kenapa - kenapa. Ibu berusaha menyembunyikan kegelisahannya, tapi percayalah ibu bukanlah pembohong yang handal.

    Happy Mother Day.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang dibalik senyuman ibu, ada hal-hal sedih yang disembunyikan beliau...hanya untuk menyenangkan anaknya, beliau tetep tersenyum :)

      Hapus
    2. Prinsip orang tua kan "Semoga anaknya tidak merasakan kegelisahan yang mereka rasakan"

      Hapus
  4. Ah, ibu, merinding bacanya. Berharap ibu bisa melihat aku sukses :)

    BalasHapus
  5. Ibu. "Jujur jarak memisahkan kebersamaan kami." Rindu ibu, jadinya. Selamat hari ibu, ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaupun hari Ibunya udah lewt ya hehehe... selamt hari ibu juga beroo :D

      Hapus
  6. Sedih memang ya kalau saat sakit, kita tidak bisa mendampingi orang tua kita. Semoga Yudi dan keluarga diberikan kesabaran ya. Dan ibunya bsia sehat kembali. Kalau masih rendah bisa disembuhkan kok. Kakak saya kemarin juga sakit begitu, dioperasi, dan bisa punya anak lagi. Sekarang sembuh total. Semangat dan selalu doakan ibu ya, Yud. Salam juga buat ibunya, juga Jogja:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah sekarang Ibu sudah sehat, iya makasih buat salamnya :D

      Hapus
  7. Postingan ini bikin homesick. Saya jadi pengen pulang. :(
    Alhamdulillah ibumu sudah lebih baik sekarang. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada beliau.

    BalasHapus
  8. Semoga doanya terkabul bro. Aamiin. :)
    Jujur, baru baca awal-awalnya aja gue udah terharu. :')

    BalasHapus
  9. Nyeritain sosok ibu emang nggak pernah ada habisnya ya. Selalu bikin terharu. :)
    Anyway, baru pertama kali main kesini nih. Salam kenal ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih udah mau main, salam kenal juga :D

      Hapus
  10. Hampir-hampir aja aku nangis baca post ini, mas. Terharuuu :')
    Anyway, salam kenal dan izin follow yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga :D
      sering-sering mampir ya

      Hapus

Komentmu