Ledakan,
bencana dan kehancuran itulah kata-kata
yang bisa menggambarkan tentang nuklir. Bila ditelisik lebih lanjut
pengertian nuklir itu sendiri adalah
tinjauan tertentu terhadap bagian atomik
suatu benda, atau secara sederhana nuklir adalah segala sesuatu yan berkaitan
dengan atom. Jadi nuklir itu adalah inti atom yang terdiri
dari proton dan neutron, dan reaksi nuklir dalah reaksi inti dari unsur atom
yang menimbulkan reaksi berantai yang dapat menghasilkan energi yang luar
biasa. Jika ada pertanyaan bagaimana atom yang sifatnya mikroskopik (sangat
kecil), mungkin pertanyaan ini harus dilayangkan kepada ilmuwan jenius Albert
Einstein yang menciptakan teori tentang
relativitas pada tahun 1905, yang mengungkapkan bahwa massa bisa berubah
menjadi energi. Teori inilah yang dikembangkan sehingga terciptanya bom atom
yang digunakan untuk meluluh lantakan kota Hiroshima pada tanggal 6 agustus
1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 agustus
1945 oleh , akibat dari senjata nuklir
tersebut sungguh luar biasa mengerikan.
Ledakan yang terjadi 9 agustus 1945 di Nagasaki
Kondisi Nagasaki setelah ledakan
Sejatinya
Einstein menyesali penemuan teorinya
tersebut, nuklir itu seharusnya digunakan
sebagai sarana uuntuk kesejahteraan umat
manusia bukannya untuk senjata pemusnah masal seperti ini. Penyesalan terbesar
Einstein yang sebenarnya adalah surat yang ditulisnya kepada Presiden AS saat
itu, Roosevelt yang memberitahukan bahwa NAZI sudah melakukan pengembangan senjata nuklir yang dapat
menjadi pemusnah masal, dan menyarankan Amerika untuk melakukan riset di bidang
nuklir juga. Harapan dari Einstein adalah supaya dirinya dikut sertakan dalam
riset tersebut, sehingga dapat mencegah
NAZI melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bencana dan mengembangkan nuklir
ke bidang yang lebih bermanfaat bagi manusia. Tapi kenyataannya tidak seperti
yang diharapkan, pihak militer AS (Manhattan Project) tidak melibatkan
Einstein pada riset tersebut bahkan
ilmuwan-ilmuwan yang ikut serta dalam riset tersebut dilarang untuk
berkonsultasi kepada Einstein karena dianggap berbeda haluan dengan pihak
militer AS dan dapat mengganggu keamanan.
Semenjak
kejadian tersebut Einstein menjadi aktivis penentang nuklir dan penyeru
perdamaian hingga akhir hayatnya. Dari beberapa beberapa wawancarannya dengan
media massa, Einstein menolak jika disebut “bapak bom atom”, dia menegaskan
kalau dia memang menyesali teorinnya yang telah dislah gunakan tapi dia tidak
terlibat langsung dalam penemuan bom atom tersebut, dia hanya terlibat secara
tidak langsung.
Einstein yang menolak dijuluki "bapak bom atom"
Indonesia dan Nuklir
Penerimaan
masyarakat Indonesia terhadap nuklir sampai saat ini mencapai 52,9 %, pernah
mencapai angka 59,7 % tapi setelah kasus Fukushima Daichi di tahun 2011,
persentasennya turun menjadi 49,5%. Ketidak percayaan masyarakat terhadap
nuklir, inilah yang menyebabkan proses
pembangunan PLTN di Indonesia masih terbengkalai. Mengenai pembangunan PLTN
ini, sebenarnya bukan hanya masalah pemahaman rakyat Indonesia saja, tapi
masalh ini tertutup oleh isu-isu politik yang lebih sering dibicarakan
dikalayak umum, permasalahan yang berkaitan dengan partai politik yang sampai
menyeret bapak presiden, sekarang lebih
menjadi kasus yang ramai dibicarakan.
Padahal masalah nuklir ini sebenarnya sangat penting, energi terbarukan
macam nuklir ini harus diupayakan karena harga bahan bakar minyak dunia yang
makin hari makin melambung tak terkendali, selain itu dampak dari penambangan
bahan bakar minyak ini sudah mengakibatkan perubahan iklim. Negara-negara lain
yang sadar akan bahan bakar minyak dunia yang kian menipis, mulai beralih kepada sumber energi
alternatif lain seperti pemanfaatan
angin atau sinar matahari sebagai pembangkit tenaga listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Secara
geografis, Indonesia bukanlah wilayah yang dapat memanfaatkan angin dan panas
matahari untuk pembangkit energi listrik. Tapi bicara mengenai nuklir, dimata
negara-negara lain, Indonesia sudah mampu untuk mempunyai PLTN. Bahan utama
nuklir adalah uranium, dan uranium merupakan hasil tambang. Jika bicara hasil
tambang, indonesia punya hasil tambang yang cukup bisa dibanggakan, tambang
uranium di Indonesia terletak di Kalimantan Barat yaitu tambang remaja-hitam
dan tambang rerang-tanah merah.
Jika
nanti sumber uranium di Indonesia tidak cukup, Indonesia dapat mengimpor
uranium yang dapat dibeli dengan mudah di pasaran internasional. Indonesia juga
merupakan anggota IAIE (International Atomic Energy Agency) organisasi nuklir
nasional, dengan menjadi salah satu negara anggota IAIE, kerjasama Indonesia
dengan negara-negara lain untuk mendapatkan uranium menjadi mudah, serta dengan
pengawasan dari IAIE, keselamatan dan kemanan nuklir di Indonesia pasti telah
diawasi dan diamati dengan seksama. Negara Rusia juga menawarkan kerjasamannya
dengan Indonesia untuk pembangunan PLTN, mungkin telah kita ketahui bahwa Rusia
pernah mengalami musibah yang sangat mengerikan berkaitan dengan nuklir yaitu
kasus Chernobyl, tapi musibah inilah yang membuat bangsa rusia belajar untuk
lebih baik dalam penggunaan nuklirnya, sekarang bahkan banyak negara yang
menggunakan teknologi reaktor nuklir buatan Rusia, reaktor bernama reaktor VVER
“Vodo Vodyanol Energitichesky Reaktor”
atau secara istilah dalam bahasa Indonesia berarti reaktor daya berpendingin
air ini telah terbukti aman untuk digunakan.
Rosotom,
perusahaan nuklir asal Rusia ini ingin melakukan kerjasama dalam bentuk : memfasilitasi keamanan, melakukan radiasi,
menyediakan stasiun dengan kapal serta manjamin sistem keamanan. Program ini
bukan merupakan program jangka pendek yang selesai hanya dalam beberapa tahun,
tapi program ini adalah program jangka panjang yang mungkin bisa mencapai waktu
satu dekade atau lebih, ini sesuai dengan harapan BATAN (Badan Atom Nasional)
yang berharap melakukan suatu inovasi nuklir baru di tahun 2025-2030.
BATAN yang sekarang berubah namanya menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional
Sampai
saat ini Indonesia belum memiliki PLTN, tapi guna penelitian BATAN memiliki
reaktor nuklir yang bertempat di Bandung, Jogja dan Serpong (Banten). Jika
nanti wacana tentang pembangunan PLTN benar-beanr terealisasi, maka Muria, Jawa
Tengah merupakan lokasi yang strategis karena berada di lepas pantai sehingga
jika ada masalah dengan reaktor, dapat langsung didinginkan dengan air laut.
Pemuda Indonesia
Bangsa
Indonesia ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang besar tentu adalah bangsa
yang menghargai sejarah, sejarah bangsanya sendiri atau sejarah bangsa yang
lain. Maksudnya adalah bangsa Indonesia harus belajar bagaimana bangsa lain
dapat menanggulangi nuklir, seperti kasus negara Rusia dengan Chernobylnya dan
negara yang punya kedekatan hubungan dengan Indonesia yaitu negara Jepang
dengan Fukushima-Daichi dan bom atom Hiroshima –Nagasiki.
Kalau
bangsa ini terus menerus memandang nuklir
dari sudut yang sempit, selamannya bangsa ini hanya menjadi “ekor” dari bangsa
lain dan terus menerus mendapat julukan “negara berkembang” tanpa ada kemajuan.
Jika kelak bangsa ini mampu mengembangkan nuklir maka pasti permasalahan BBM
yang tiap hari menjadi polemik bagi seluruh lapisan masyarakat pasti bisa
teratasi.
waktunya untuk pemuda Indonesia menatap kedepan
Seperti
yang saya katakan tadi kalo Indonesia adalah negara berkembang, ciri dari suatu
negara berkembang adalah jumlah penduduk usia produktif (pemuda) merupakan
jumlah penduduk terbanyak, dengan banyak pemuda ini, seharusnya Indonesia bisa
lebih berkembang. Oleh karena itu diawali dari para pemudannya, kita bangkitkan
bangsa ini supaya memperoleh sumber energi yang lebih layak sehingga bangsa ini
bisa lebih sejahtera.
NB : Tulisan ini adalah essai yang dikirim ke NYS (Nuclear Youth Summit ) 2013 yang lalu tapi belum diizinkan untuk lolos hehehe.. setidaknya bisa menambah wawasan dan pandangan kita tentang nuklir :)
saya masih belum setuju mas, kalau sudah ti temukannya trmpat yang intensitas gempanya renda saya baru setuju, rencanyakan di bangka tapi bangka dekat dengan bengkulu, kalau bengkulu gempa intensitas gempanya itu bisa sampai ke bangka jadi tugas pemuda sekarang meneliti dimana lokasi yang pas
BalasHapusemang ini masih pro dan kontra, kalo memang teknologi yang ada masih belum bisa memberi keamanan untuk membangun PLTN, harusnya memang kita cari teknologi yang tepat yang benar-benar sesuai untuk pembangunan PLTN ini... Makasih ya buat komentnya :D
Hapusseandainya orang yang duduk manis di senayan bisa baca ini, bukanya lebih mentingin partainya masing2. pasti indonesia udah jauh lebih maju
BalasHapusjangan cuma sibuk berpolitik, sumber daya energi kita yang makin lama makin habis juga harus kita pikirkan
HapusAsumsi yang menarik, ni yud. Gimana kalo lu yang jadi Menteri atau Dewannya. "Mau, ya.." :D
BalasHapusboleh..boleh, liat 10 tahun ke depan nanti ya hehehe
HapusWah...itu sewa berapa orang buat pose satu jari...hehe
BalasHapusitu foto aku sama temen-temen sendiri hehehe
HapusAwalnya gue mikir, tulisannya kok baku banget dan banyak referensi, bukan dari pengalaman pribadi. Ternyata oh ternyata ini adalah essay yang pernah diikutkan lomba.
BalasHapusNgomongin hasil tambang, pertanyaan yang timbul dikepala gue adalah, apa indonesia sudah bisa mengolahnya secara baik?
iya broo... karena buat essai emang bentuk tulisannya dibikin formal, sampe sekarang memang indonesia belum bisa mengolah dengan baik, kita masih mengandalkan pihak-pihak asing sebagai pengolahnya
HapusMasyarakat harus diberi sosialisasi tentang manfaat nuklir, biar mereka paham dan tidak terjadi pro dan kontra. Tapi kayaknya nggak mungkin deh, pasti ada pro dan kontranya. Ya, semoga masyarakat bisa makin terbuka dan maju aja :D
BalasHapusSelama ini masyarakat kebanyakan hanya berpikiran sempit saja, nuklir nggak selamnya berbahaya...asal bisa kita tangani dengan benar pasti nuklir ini bisa memberi dampak yang bermanfaat besar bagi masyarakat
HapusYa gue setuju tentang pengadaan PLTN di indonesia. Mungkin yg bikin masyarakat pro kontra itu tentang pemerintahan kita kali ya. You know lah petinggi negri ini gimana. Asalkan yang mengelola tepat, jangan pemerintah deh, mending kasihin ke pihak swasta yg lebih bertanggung jawab.
BalasHapusKalo dikasih ke pihak swasta nanti malah jatuhnya kaya di freeport lagi, malah akhirnya kita yang malah dikeruk habis-habisan... makannya mending sekarang kita fokuskan untuk mengembangkan SDM muda indonesia yang unggul
Hapuswah berat amat pembahasannya ttg nuklir t0i stidaknya aku jdi tahu ttg einstein dri pemaparan singkat kmu..smga prject slanjutnya bsa lolos yaaaaaah
BalasHapusAmiin :D
Hapuswah berat amat pembahasannya ttg nuklir t0i stidaknya aku jdi tahu ttg einstein dri pemaparan singkat kmu..smga prject slanjutnya bsa lolos yaaaaaah
BalasHapus