Layar
laptop masih menyala sedangkan si pengguna sudah kelihatan sangat lelah dan
pusing, untuk duduk bersila diepannya. Waktu sudah lewat tengah malam, sudah
menunjukan jam 1 pagi. Pekerjaannya masih sangat banyak, masih banyak yang
harus direvisi, masih butuh puluhan menit atau mungkin beberapa jam untuk
menyelesaikan gaweannya ini sementara besok sudah ada kuliah pagi jam setengah
delapan, belum lagi kewajiban untuk memenuhi panggilan adzan shubuh yang
berkumandang jam setengah lima nanti.
Si Pengguna laptop itu
adalah aku, hampir satu bulanan ini kegiatannku adalah seperti itu, berjam-jam
menghadapi revisi di depan laptop sampai dini hari, kuliah pagi dengann
terburu-buru sampai lupa sarapan dan nggak ada yang ngucapin selamat pagi
setiap hari (biasanya juga begitu..-__-), shalat shubuh juga kadang mendekati
jam 6, yang aku ragukan itu masih waktu shubuh atau waktu dhuha.
Penyebab
“kesengsaraanku” ini adalah sesuatu yang disebut PKM, ya.. Program kreatifitas
mahasiswa, tapi aku menyebutnya Program Kesengsaraan Mahasiswa, ya benar-benar
program yang membuat aku dan kawan-kawanku sengsara, biar lebih jelas aku
ceritakan bagaimana awalnya.... Dahulu kala, sekitar awal semester ini, aku
memutuskan untuk walkout (kayak anggota DPR aja nih), dari berbagai macam
kepanitiaan yang diadakan di jurusan, aku mau memfokuskan diri untuk PKM,
singkat cerita dan menyingkat waktu, akhirnya terkumpulah aku, Gemal, Lalan,
dan Dani , serta salah satu dari junior kami yaitu Galih, ditambah satu
adittional player namanya Rivan.
Kami berenam dengan
semangat yang onfire lantas mulai mencicil satu demi satu kepingan susunan PKM,
mulai dari nyari dosen pembimbing, nyari judul, nyari-nyari masalah, maksudnya
nyari masalah yang bakal kami pecahkan di PKM ini. Sebelum lebih jauh kalian
membaca cerita kesengsaraanku, aku jelaskan dulu apa itu PKM, PKM adalah
semacam karya program yang tujuannya adalah meningkatkan kreatifitas mahasiswa,
ini adalah salah satu program dari
DIKTI, karena disini ada kata “kreatif” maka ada beberapa kategori yang terbagi
di dalamnya ada PKM-Penelitian, PKM-Karsa Cipta, PKM-Teknologi, PKM-Pengabdian
Masyarakat, PKM-Kewirausahaan, mungkin kalo saya salah bisa dikoreksi. Untuk
tahapan awal yang harus dibuat adalah mengenai pembuatan proposal yang
menerangkan kegiatan apa yang akan dilakukan juga eheem.. mengenai berapa dana
yang diperlukan untuk pelaksanaanya.
Kategori yang kami
pilih adalah mengenai Penelitian, dengan harapan kalau misalnya PKM kami bisa
kami lanjutkan untuk penelitian disemester depan nanti, jadi kami bisa
menghemat satu semester dan bisa cepet-cepet lulus. Tim kami dibuat jauuhh
sebelum kami tahu kalau syarat untuk ikut PKM itu maksimal adalah 5 orang, ya..
aku sudah duluan buat ngajakin Lalan, Gemal, Dani, Galih dan Rivan. Akhirnya
setelah melalui sidang paripurna, kami memutuskan hanya bisa memilih salah satu
junior di dalam tim kami, dan Galih terpilih menjadi junior yang bisa masuk
dalam tim kami. Meskipun Rivan tidak terpilih untuk masuk dalam kelompok kami,
dia tetap ikut membantu proses pengerjaan proposalnya, meskipun namanya tidak
tercantum, tapi api semangat Rivan ikut berkobar dalam PKM kami. Terima
kasih..Rivan..
Tempat favorit kami
untuk pengerjaan proposal adalah di kaffe, aku nggak mau menyebut nama
kaffenya, sebut saja nama kaffenya kaffe “V”, terdengar keren dan elite memang
kalo bisa nongkrong di kaffe, tapi ternyata dompet tidak bisa sesuai dengan
kaffe, harga makanan di kaffe tidak sesuai dengan dompet anak kost yang biasa
makan di angkringan. Sudah diusahakan untuk tidak memesan makanan di kaffe,
tapi apa daya, pengerjaan proposal itu butuh konsentrasi yang tinggi, logika
tidak bisa dipakai tanpa adanya logistik. Jadilah pengeluaranku di bulan
september menjadi kacau balau.
Spesialisasiku dalam
tim PKM ini adalah bagian percetakan, iya karena cuma aku yang punya printer.
Kelompok kami lebih beruntung memang, karena biayanya bisa lebih murah dengan
ngeprint sendiri dibandingkan kelompok lain yang ngeprint di fotocopyan. Tapi
yang jadi korban adah printerku, dia harus menyetak puluhan lembar kertas, dan
printerku juga sempat kehabisan tinta, saat aku minta supaya kawan-kawanku
iuran, mereka dengan entengnya mengatakan kalau nanti dana yang diturunkan saat
proposal PKM kami diterima yang bakal menggantinya...Sombong sekali kalian kawan
-__-. Aku juga harus menjadi orang yang paling teliti diantara kawan-kawanku,
karena sebelum dicetak, akulah orang yang paling terkahir melihat wujud bentuk
proposalnya.
Setelah berkali-kali
revisi yang menghabiskan tinta printerku. Akhirnya kami mendapatkan acc dari
semua pihak, yaitu pihak dosen pembimbing, ketua jurusan, dan pihak
universitas. Tahapan selanjutnya adalah proses pengunganggahan ke DIKTI, tapi
ternyata proses pengunngahannya tidak semudah waktu kita unggah foto selfie ke
facebook. Proses pengunggahan butuh waktu 2 hari 2 malam, kami sudah coba-coba
terus tapi websitenya eror terus. Padahal batas waktuya adalah tanggal 28
september, kami sudah berusaha sampai tanggal 28 september dini hari, waktu
kami semua online berbarengan, barangkali salah satu dari kami bisa upload
dengan mudah, tapi hasilnya nihil,sampe jam 2 pagi proposal PKM kami masih
belum bisa diupload. Kami sudah putus asa dan akan mengakhiri hubungan diantara
kami, maksudnya hubungan kerjasama kami.
Ternyata ada kabar
gembira, bukan kabar kalau kulit manggis kini ada ekstraknya. Ternyata batas
penguploadan PKMnya diperpanjang sampai tanggal 4 Oktober. Akhirnya setelah
mencoba, mencoba dan mencoba untuk kesekian kalinya, PKM kami bisa diupload.
Kami tidak tahu hasilnya apa yang akan didapatkan, yang paling terpenting kami
sudah berusaha sekeras mungkin dan sesuai batas kemampuan, tinggal menunggu
hasilnya, semoga Allah berkenan memberikan kami kemudahan.
jadi tulisan agak lama ya? batas pengumpulannya tanggal 4...sekrang udah tanggal 10.....
BalasHapussemoga berujung baik..perjuangan uang dan cafe yang cukup memprihatinkan...iya sih..anak kost emang penderitaan sering di uang,,,ya,,uang,,uang
ada banyak kendala, jadi sekarang baru bisa di posting..hehehe
HapusYa uang memang masalah klasiknya anak kost :D
Cukup lama tuh waktunya, kalo dimanfaatkan secara maksimal pasti hasilnya maksimal juga =)
BalasHapusAmiin... Semoga aja bisa lolos sampe ke PIMNAS hehehe
Hapusyahh, nikmati setiap moment yanga da termasuk moment lagi hectic hecticnya di perkuliahan..yang penting bareng temen temen mah kagak ape ape, hehehehe..nanti suatu saat justru rutinitas amberadul demi kuliah begini yang dirindukan...good luck yak!
BalasHapusSiaappp... Emang moment2 yang kaya giniyang bakal keingetan terus di masa tua nannti hehehe
HapusSetiap kesusksesan butuh perjuangan. Semangat terus sampai akhir ya, Yud. Semoga timmu menang dan bisa membawa nama baik kampus dan daerahmu. Semoga juga ada pemuda pemuda lain berprestasi kaya kamu dan teman temanmu jadi bisa membanggakan Indonesia^^
BalasHapusIya makasih... Ini aku baru mau jadi berprestasi, belum berprestasi tapi makasih aja doanya semoga bisa dikabulkan hehehe ..ammiin
HapusLebih kurang sama seperti gue sekarang. Sekarang gue lagi studi kasus gitu salah satu instansi dengan menawarkan pembuatan aplikas untuk memudahkan kerja mereka. Memang sibuk. Harus ini lah, harus itulah.
BalasHapusSemoga hasilnya memuaskan beroooh :)
Amiinnn ..berooohh... Sukses juga ya buat kesibukannya
HapusSemua mahasiswa/i pasti bakalan ngalamin hal yang serupa sama lu, yang jelas bener kata mbk meykke, pasti bakal merindukan.
BalasHapusIya, ini kan belum bikin skripsi... nanti pas bikin skripsi bakalan lebih belibet lagi, deh :D
HapusI know what you feel bang, pusing emang kalo udah ngurus PKM kek gitu. Kemarin temen2ku jg pada sibuk bikin PKM dan sama, mereka juga ngeluh gara2 susah waktu mau ngupload PKM mereka, entah sekarang udah keupload apa belum saya blm tanya haha. Duh ya emang kacau balau itu pengeluaran kalo ngerjainnya di kaffe, tp gak pa2 lah yg penting bisa buat suasana agak rilex, semoga keterima ya bang PKMnya
BalasHapusAmiinnn..... Iya emang banyak yang ngerasai penderitaan kayak aku kok hehehe, iya semoga usaha yang penuh penderitaan bisa berakhir manis :D
HapusTetap semangat, Om. Yang penting sudah dilakukan secara maksimal. Aku sama teman-teman dulu juga ikut PKM, PKM Kewirausahaan waktu itu. Lumayan dapat bantuan modal buat berkreasi. Hehe. Sayangnya nggak bisa sampe Pekan Ilmiah Nasional hehe tapi gapapa yang penting udah usaha. Tetap optimis aja, Om :)
BalasHapusMaksih yaa, kok manggilnya Om sih..kesannya aku jadi kelihatan kayak udah tua banget ya hehehe..
HapusKeren nih bro, nanti minta nasehatnya biar bisa lolos pendanaan :D