KulineRUN di Malioboro

Garis Finis KulineRUN
Benar memang nama acaranya adalah KulineRUN, bukan aku yang alay, tulisan belakangnya aku gedein biar GauL G3thOe hehe. Karena memang acara ini memadukan antara event lari dengan kulineran. Acara yang diadakan pada hari minggu 26 Nopember 2017 lalu di hotel Grand Inna Malioboro yang berada di ujung jalan Malioboro kota Jogjakarta

Ngomongin soal konsep  acara ini memiliki konsep yang unik, perpaduan antara event lari dan wisata kuliner. Lokasi yang dipilih juga lokasi yang bisa dikatakan Iconnya Jogja, ya wajar kalo banyak peserta yang ikut. Kategori yang dilombakan adalah kategori 2,5 K, 5 K dan 10 K. Dengan rute sekitar jalan malioboro dan kota Jogja. Faktanya di lapangan, untuk rute 2,5 K menjadi rute jalan santai ibu-ibu dan bapak – bapak , hanya sedikit yang mau berlari di rute ini, yang berlari justru anak anak yang kebetulan dibawa orangtuanya untuk ikut di acara ini.

Makanan yang disediakan dalam event ini patut diacungi jempol, karena berbagai macam varian kuliner Jogja yang memang sangat menggoda, tapi untuk kesiapan dan keseriusan dalam penyelenggaraan event larinya bisa dibilang mengecewakan. Hal yang membuat peserta kecewa antara lain adalah; Titik finis yang tidak dipersiapkan dengan baik, umumnya untuk mengetahui catatan waktu yang dicapai saat sampai di garis finis disediakan pencatat waktu, tapi dalam acara ini tidak sediakan, dan yang lebih mengecewakan adalah saat sampai finis, peserta justru malah mengantri untuk mendapat medali dan konsumsi. Umumnya diacara serupa medali langsung disediakan dan diberikan pada peserta saat mencapai garis finis, ini malah harus mengantre dulu, bahkan antriannya mengular sampai keluar garis finis. Jadi bayangin aja setelah lari lari terus berhenti mendadak buat ngantri, itu bikin pusing loh, untung aja nggak ada peserta yang pingsan.
Keramaian acara KulineRUN


Kekecewaan lainnya adalah di awal mulai peserta berangkat dari titik start, waktu yang molor sampai satu jam lebih membuat banyak peserta kecewa. Ditambah dengan tidak terkoordinasinya pembagian antara peserta di kategori 2,5 K, 5 K dan 10 K,pada saat pemeberangkatan hanya di jeda waktu sekitar 5 menit untuk setiap kategorinya, untuk membedakan peserta tiap kategori juga cukup sulit, karena perbedaan hanya terletak di warna BIB yang sangat kecil, tidak ada perbedaan warna kaos untuk lebih memudahkan membedakan antar kategori.

Duh, kok ya tulisan ini jadi curhat kekecewaan tentang acara kemaren ini. Sebenarnya dimaklumi aja, mengenai banyaknya kurang di sana sini, toh ini kali pertama acara ini digelar, penyelenggara acaranya juga bukan dari pihak komunitas lari. Tapi apaun yang terjadi asal ada spot foto untuk dokumentasi itu aja bisa bikin aku bahagia kok, hehe.
Nampang dulu di spot foto 



Numpang foto di garis finis
8 komentar
  1. bilangin ke panitia itu mas evaluasinya, biar tahun depan nggak mengecewakan. kali aja acara ini jadi acara tahunan.

    banyak juga sih kekurangannya. dan emang kasian pesertanya kalo startnya aja udah molor. eh ditambah di finish malah suruh ngantri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, emang mengecewakan banget..kurang profesional panitianya, udah banyak kok yang ngomong ke panitia supaya acaranya diperbaiki

      Hapus
  2. Konsep acaranya bagus dan menarik kalo kata gue. Gue kira, lari sambil nyobain makanan gitu. Jadi, lari 100m, nyobain makanan a, 100m lagi makanan b dan seterusnya. :D

    Konsepnya bagus tapi kok banyak kekurangannya, ya. Mungkin belum dipersiapkan kali, ya, acaranya itu dengan matang. Masa ngantri sampai keluar garis finish. Apa jangan-jangan, yang ikut emang mau dapet makan aja kali? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungin motivasi utama yng ikut lbih ke kulinernya bukan larinya hehe, larinya cuma buat pemanasan biar makannya lahap hehe

      Hapus
  3. Mas mas, kalo kulinerun nanti larinya sama aja kalo abis itu makan? kalorinya terbuang eh ke ganti lagi hehe
    Tapi menarik sih sekalian ngenalin kuliner-kuliner gitu hehe

    Buat keluhannya semoga panitianya bisa lebih persiapan lagi dan tulisan d blog ini di baca buat evaluasi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya emang, kalo abis lari makan ya sama aja niatnya nggak ngebakar kalori, tapi ya ini emang cuma fun run kok,buat hiburan aja hehe

      Hapus
  4. njir kuliner run baru denger, biasanya nightrun. Abis lari trus makan-makan gak jadi langsing dah haha

    BalasHapus
  5. Unik juga idenya ... icip-icip kuliner sambil lelarian 😁, tapi apa gaya makan seperti itu ngga bikin perut terasa ngga enak ? , kalo orang Jawa ngistilahinnya 'sudukan' ...

    BalasHapus

Komentmu