Kalo ditanya punya pengalaman mudik yang berkesan, ya jelas punya, kalau ditanya pengalamanya apa ?, jawabannya banyak hehe..

Sudah 4 tahun aku kuliah di Jogja dan berarti sudah 4 kali aku mudik dari Jogja ke kampung halamanku di Brebes, jadi enaknya mau cerita pengalaman mudik yang mana ya, oh cerita yang paling baru aja ya, yang kejadian mudik tahun ini.Jadi gini ceritanya...

Sebagai mahasiswa angkatan tua senior, pasti lebih betah di kampus meski udah nggk kuliah, bimbingan tugas akhir, revisi, ngutang fotocopian, ngecengin adek adek gemes, ya pasti mahasiswa jenis ini masih stay di kampus meski kawan2nya udah pada pulang duluan. Itu hal yang aku lakuin, jadi aku bela belain pulang telat abis selesai ujian semester, aku pulang di waktu  H-6 lebaran. 

Biasanya aku pulang pake mobil travel jemputan, naik depan kostan turun langsung depan rumah, enak banget kan, tapi nggk enaknya kalo pake travel pemandangannya sempit banget, nggk bisa lihat yang seger seger, atau yang manis, nggj bisa lihat imigran imigran surga yang menunggu untuk di temukan. Lebih lagi kalo pake travel pasti berangkatnya malam dan sampainy pas dini hari, jadi nggk ada pilihan lain selain tidur saat perjalanan di travel. 

Jenuh sama perjalanan naik travel, aku nyoba buat cari alternatif kendaraan lain, pilihannya adalah motor, bus, atau kereta, kalo pesawat terbang nggk bakalan mungkin, di Brebes nggk ada bandara, adanya Brexit (Brebes Exit) pintu keluar tol yang kmaren bikin macet ngalahin macetnya Jakarta, apa nanti pesawatnya mau mendarat disitu ? mau bikin nambah macet Brebes kaya gimana lagi coba, hehe.

Aku pernah pulang pake motor, itu aku lakukan di tahun keduaku kuliah di Jogja, dan rasanya... pantat serasa nempel dengan jok motor, bayangkan saja, aku duduk di motor selama hampir 6 jam perjalanan, badan pegel pegel semua lagi, kalau dulu kondisi motorku masih cukup prima buat dibawa jalan jauh, sekarang udah beda cerita, motorku udah tua dan udah jarang aku servis, takutnya malah nanti mogok dijalan, akhirnya pilihan menggunakan motor terpaksa aku coret. 

Yang kedua, dengan bus. Bus sempat menjadi alat transportasi favoritku, tapi semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, saat ada perbaikan jembatan di jalur pantura (pantai utara) sehingga menyebabkan sebagian kendaraan dialihkan menuju jalur selatan, membuat kendaraan di jalur selatan menjadi sangat padat, dan kemacetan pun tak bisa dihindari lagi, apa akibat lainnya, aku terjebak macet parah yang benar benar parah, 12 jam lebih aku berada dalam bus, pokoknya kalau diingat ingat itu salah satu kenangan yang buruk, aku tipikal orang yang susah move on, jadi daripada nanti baper waktu naik bus, mending aku cari alternatif alat transportasi lain, dan bus kembali aku coret dari pilihanku. 

Yang terakhir, kereta..jujur aku belum pernah nyoba pake kereta buat pulang ke Brebes, kelihatanya asyik ya pake kereta, nungguin di stasiun terus naik kereta, masuk terus ada mbak mbak manis yang nawarin makanan, kenapa nggak sekalian nawarin di halalin *eh, oh iya, kereta itu adalah alat transportasi tercepat buat pulang kampung, kalau motor, bus atau travel membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam perjalanan, kalau pake kereta, bisa cuma butuh 4 jam perjalanan, oke..akhirnya aku putuskan untuk naik kereta. 

Aku berangkat dari stasiun tugu Jogjakarta pukul 7 pagi, sesuai dengan tulisan yang ada di tiket kereta api, aku kemungkinan sampai di stasiun Ketanggungan, Brebes pukul 11 siang. Perjalanannya bisa dibilang lancar, naik kereta api seru juga sebenarnya, meski nggak ada belok beloknya, cuma lurus aja ngikutin rel, lebih cepet daripada naik bus atau travel, dari jendelanya juga bisa lihat sawah, rumah penduduk, dan banyak keindahan alam lainnya. Akhirnya mbak mbak yang nawarin makanan lewat juga, tinggi, cantik, manis, udah kaya pramugari aja, oh iya kalau di pesawat kan namanya pramugari nah, kalo dikereta namanya apa ya, sama juga ya pramugari ?, karena itu masih bulan puasa, terpaksa aku menolak tawaran si mbak ini. Untung mbaknya masih senyum, meski ditolak, sabar banget yaa, mbaknya.

Stasiun Tugu Jogja

Stasiun Ketanggungan bukanlah stasiun besar, hanya stasiun kecil yang letaknya cukup jauh dari pusat kota Brebes. Mendekati stasiun ketanggungan, operator memberitahukan kalau para penumpang harus mempersiapkan diri untuk turun, tapi ternyata kereta. cuma tambah pelan dan tambah pelan, aku ingat nasehat dari orang tua dan guruku sewaktu kecil kalau mau turun dari kendaraan, pastikan kalau kendaraan itu berhenti sempurna, dan...

" kok, keretanya nggak berhenti ?"

akhirnya kereta berjalan sangat pelan meski tidak berhenti, akhirnya aku ambil barang bawaanku dan kubuka pintu keretanya, dan aku lihat jarak antara pintu kereta dengan tanah itu masih sangat jauh, lantas aku cari pintu di gerbong berikutnya, siapa tahu disana ada tangga buat turun, dan...

"loh, keretanya kok malah jalan"

"mas, jangan turun ini keretanya udah jalan" 

petugas kereta api meneriakiku.

"saya mau turun di stasiun ini, pak"

"waduh, nggk bisa mas ini keretanya udah jalan lagi "

aku shock 

"tadi kan udah di kasih peringatan buat siap-siap, udah sampai 2 kali malah " 

"terus gimana, pak "?

"mas-nya duduk lagi, tunggu sampai keretanya berhenti di  Cirebon" 

Cirebon ? kampreet, jauh banget..kalau dari Cirebon ke rumahku itu kejauhan, aku mesti naik mobil angkot kira satu jam lebih, kucari bapak bapak petugas kereta api itu, ternyata bapak tersebut sudah hilang entah kemana, seingatku ada stasiun kecil di daerah Ciledug, sebelum Cirebon, kalau aku turun disitu gimana apa masih bisa, dan ternyata bapak itu hilang dan tidak pernah muncul. Akhirnya aku ketemu dengan mas mas yang tadi nemenin mbak pramugari buat nawarin makanan. 

"telat turun ya, mas..nanti biasanya di Ciledug kita berhenti kok" 

"siap siap aja mas di depan pintu" 

mas itu pergi dengan menahan tawa, okee, aku ikuti saran mas itu, aku nggak mau melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya, akhirnya aku tungguin depan pintu, siapa tau aku nanti kelewatan lagi. 

5 Menit...

10 Menit....

15 Menit...

20  Menit...

Ciledug tuh sama ketanggungan deket, seharusnya nggak sejauh ini pikirku.

25 Menit

 

Operator memperingatkan kalau kereta sebentar lagi akan berhenti di Stasiun Cirebon, lohh...,mas mas tadi ternyata bohong, keretanya nggak berhenti di Ciledug, tapi langsung di  Cirebon.

Kereta berhenti

Stasiun Cirebon ini stasiun yang cukup besar, jadi kereta berhenti cukup lama, sekitar 10-15 menit, dan penumpang yang turun juga lumayan banyak, aku sudah cukup emosi, emosi ke siapa ?, ya jelas ke diriku sendiri, kenapa bisa aku sebodoh ini, setelah kereta berhenti aku langsung turun dan bergegas keluar dari stasiun, kucari kendaraan tercepat yang bisa mngantar aku ke terminal, aku pilih naik ojek, setelah naik ojek ke terminal, baru dari terminal naik bus, dan akhirnya aku sampai rumah jam 2 siang. Ternyata tidak ada bedanya antara naik kereta dan kendaraan lainnya, waktunya tetap butuh sekitar 5-7 jam. 

Jadi begitulah cerita mudiku, kalo cerita mudik kamu gimana ? sama bodohnya kaya aku apa enggak ? hehe